Total Tayangan Halaman

Rabu, 15 September 2010

IKHLAS ujung kesuksesanku!!!!!!!!

Kecewa sering sekali ku rasakan, datang tiba-tiba entah dari mana perasaan itu muncul. Memang terkadang aku ingin menjerit tentang kekecewaan ku ini. Tapi, ku berfikir….ku tak mau semua orang tahu tentang apa yang ku rasa. Sempat ku berfikir ingin lenyap dari dunia ini tapi ku sadar ini semua adalah cobaan yang diberikan oleh Tuhan. Ku jalani semua ini dengan hati yang ikhlas….
Coba fikirkan kata Ikhlah…..kata yang sungguh mudah dikatakan!! Namun berat dijalani. Belajar dari pengalaman, belajar dari apa yang terjadi. Membuatku berfikir untuk apa aku berada di dunia ini. Bukan hanya sebagai pajangan, melainkan sebangai berlian yang sangat berharga dan berarti. Apa yang kita fikirkan pasti itulah yang terjadi aku sangat percaya itu. Mulai dari pengalaman diri sendiri dan orang lain aku percaya bahwa dengan ikhlas tentu akan menuntun kita menuju kesuksesan!!!!!! Yah…..betul sekali. Kini yang aku fikirkan adalah membahagiakan orang tuaku sebagai anak yang berbakti. Aku mempunyai sebuah cerita tentang keikhlasan, ini ceritaku sendiri. Baru-baru ini aku mengalaminya. Ketika itu aku berada dalam kesusahan, namun aku tak berani meminta bantuan kepada teman-temanku karena aku malu. Kesusahan itu berasal ketika bapakku sakit, hidup terasa jadi beban, hidup terasa serba kekurangan. Dari sinilah aku sadar bahwa tak ada yang sempurna di dunia ini. Aku mulai berfikir apa yang akan aku lakukan dengan keadaan ku yang sekarang. Aku bingung dan sempat frustasi, apa yang aku akan lakukan, itu yang dulu selalu menghantuiku. Namun sekarang perasaan itu sudah lenyap, saat aku temukan teman yang mengajarkan aku untuk IKHLAS. Sempat aku ragu akan perkataan temanku yang mengatakan “bahwa dengan ikhlas kita akan tenang”. Akupun mulai belajar tentang keikhlasan, pertama-tama yang aku lakukan selalu berdoa, berusaha dan ikhlas dengan apa yang akan terjadi saat ini atau kapanpun. Memang tak mudah…..dalam perjalan ku belajar mengenal ikhlas banyak sekali godaan yang selalu menghantuiku, terkadang aku terjatuh, terkadang aku bangkit, itu berulang-ulang terjadi. Namun aku selalu berusaha untuk menjalaninya, yah kembali lagi aku jalani dengan ikhlas!! Aku hanya tahu satu kata bila aku terjatuh dan terpuruk yaitu ikhlas menerima dan memohon ampun kepada-Nya. Kira-kira sudah sebulan ku jalani hidupku dengan kekikhlasan menerima keadaan keluargaku ini. Ternyata Tuhan tidak berdiam diri, Tuhan menjawab apa yang aku doakan, malah lebih dari yang ku harapkan, selain bapakku sembuh, usaha yang aku jalani sambil kuliah berjalan dengan lancar, dan tentunya dengan suksesnya usaha kecil-kecilanku ini, dapat mengurangi beban biaya kuliahku. Sungguh senang rasa ini. Membuat orang tua ku bangga memiliki anak seperti ku. Tuhan ternyata tak pernah jauh dari orang-orang yang selalu memuja-Nya. Sekarang aku tahu apa yang akan aku lakukan dan apa yang akan aku jalani di dunia ini. Tentunya dengan pengalaman ku ini aku akan bercerita kepada semua orang, bahwa belajar ikhlas bukan surga saja yang akan kita dapat namun apa yang kita fikirkan pasti akan tercapai bila kita berusaha, berdoa, dan ikhlas menghadapi semuanya. Karena hanya keyakinan yang berasal dari diri sendirilah yang akan membawa kita kedalam kesuksesan. Jangan pernah biarkan diri kita terpuruk dalam dunia ini, melainkan kita berusaha agar kita berarti bagi semua orang. Apa yang kita lakukan dapat membuat orang senang, apa yang kita katakan dapat membuat orang bahagia, dan apa yang kita jalani dapat membuat semua orang bangga. Hidup yang diawali dengan rasa ikhlas tentu akan menghilangkan rasa beban yang kita pikul, dengan berdoa tentu akan diberikan jalan yang terang agar, apa yang kita ingin capai tercapai dengan memuaskan. Selamat mencoba hidup ikhlas.

PENTINGNYA RASA TOLERANSI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

Rasa toleransi sangat penting dalam kehidupan manusia, baik dalam berkata-kata maupun dalam bertingkah laku. Dalam hal ini, toleransi berarti menghormati dan belajar dari orang lain, menghargai perbedaan, menjembatani kesenjangan budaya, sehingga tercapai kesamaan sikap. Toleransi juga merupakan awal dari sikap menerima bahwa perbedaan bukanlah suatu hal yang salah, justru perbedaan harus dihargai dan dimengerti sebagai kekayaan. Misalnya perbedaan ras, suku, agama, adat istiadat, cara pandang, prilaku, pendapat dan lain sebagainya. Dengan perbedaan tersebut diharapkan manusia bisa mempunyai sikap toleransi terhadap segala perbedaan yang ada, dan berusaha hidup rukun, baik individu dengan individu, individu dengan kelompok masyarakat, dan kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat yang lainnya.
Dalam kehidupan di kampus Undiksha misalnya, sangat perlu sekali memupuk rasa toleransi tersebut, karena mahasiswa yang kuliah disana bukan hanya dari satu daerah saja, melainkan dari berbagai daerah, bahkan dari luar Bali pun ada. Di Bali saja sudah terdapat berbagai kebudayaan dan adat istiadat yang berbeda, bahkan memiliki dialek yang bebeda-beda setiap daerah dan itu merupakan ciri khas dari daerang masing-masing. Sehingga sangat dibutuhkan sifat saling menghargai antar individu dengan individu yang lainnya. Perbedaan pendapat juga sering terjadi, misalnya dalam forum diskusi, baik diskusi dalam lingkup yang besar maupun lingkup yang kecil. Dalam lingkup yang kecil misalnya diskusi dalam kelas, banyak perbedaan pendapat antara pemakalah dengan peserta yang bertanya. Pada saat pemakalah menjawab pertanyaan dari salah satu peserta, ada yang pro dan kontra antara peserta yang satu dengan peserta yang lainnya. Disaat seperti itu, rasa saling menghargai pendapat orang lain sangat dibutuhkan. Jangan sampai selesai diskusi terjadi pertikaian karena perbedaan pendapat atau ada salah satu peserta yang pendapatnya melenceng dari materi kemudian ada yang mengejek. Kita sebagai mahasiswa seharusnya tidak melakukan hal seperti itu, karena manusia takkan luput dari kesalahan dan manusia tidak ada yang sempurna.
Dalam pergaulan sehari-hari juga, kita harus bisa menghargai dan menghormati orang lain. Dalam pergaulan ada teman, dalam pertemanan juga banyak sekali perbedaan. Misalnya dari beda sifat, karakter, cara berpikir, dari fisik pun banyak perbedaan karena ada yang tinggi, ada yang pendek, ada yang kurus, dan ada yang gemuk. Tapi kita masih bisa berteman dengan baik, karena kita dapat saling mengerti dan tidak memperdulikan perbedaan yang ada. Kadang antara teman yang satu dengan yang lainnya bisa saling ejek, tapi kita harus tahu batasannya, jangan sampai terlalu memojokkan teman kita, jangan sampai menyakiti teman kita sendiri. Selain kita harus tahu batasan-batasannya, kita juga harus mengerti bahwa hal tersebut hanyalah bercanda yang tujuannya untuk mengakrabkan persahabatan yang sudah ada. Dalam hal ini, dibutuhkan suatu pengertian bahwa kita hidup di dunia ini tidak bisa hidup sendiri. Manusia selalu membutuhkan seorang teman dalam hidupnya karena manusia adalah mahluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan dari orang lain. Sehingga dalam hal ini kita harus selalu memupuk rasa toleransi dengan selalu bersikap yang baik dan bisa menghargai orang lain.
Jadi dalam hal ini, rasa toleransi sangat diperlukan oleh manusia dalam menjalani hidup di dunia ini, karena tanpa rasa saling menghargai dan saling menghormati, manusia tidak akan dapat hidup dengan tenang. Pertengkaran dan pertikaian mungkin akan terjadi apabila manusia tidak memiliki rasa toleransi terhadap orang lain, bahkan peperangan antar ras, suku, bangsa dan negara juga bisa terjadi. Oleh karena itu, konsep tentang toleransi harus diajarkan sejak dini agar setelah dewasa nanti bisa menjadi anak yang berbudi pekerti yang luhur. Dalam mengenalkan sikap toleransi pada anak dapat dilakukan dengan menunjukkan sikap menghargai orang lain, memberikan contoh yang baik, mengajarkan berbicara dengan berhati-hati, dan bersikap jujur. Dengan begitu anak tersebut akan menanamkan sikap yang sama seiring perkembangannya.

Implementasi Nilai Budi Pekerti dengan Penanaman Etika Sejak Dini

Globalisasi dan kemajuan teknologi seperti sekarang ini berbagai budaya asing serta gaya hidup dari berbagai belahan dunia dapat masuk tanpa dapat kita hindarkan. Pengaruh yang masuk tersebut secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap generasi muda, tidak terkecuali anak-anak. Salah satu contoh nyata yang menjadi tanda masuknya pengaruh luar adalah dengan semakin berkembangnya industri televisi. Seringkali televisi menayangkan adegan kekerasan, percintaan, dan adegan-adegan lain yang kurang baik di ditayangkan pada anak-anak. Bila hal ini berlangsung terus menerus maka secara tidak langsung dapat menimbulkan problem anak terbiasa mengikuti gaya hidup maupun budaya baru yang terlihat di televisi dan sering adegan televisi tersebut diimplementasikan dalam kehidupanya sehari-hari, sedangkan kontrol dari orang tua terhadap anak sangatlah kurang.
Dampak yang dapat juga timbul adalah anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang kasar, liar, tidak memiliki sopan santun bahkan tega tanpa nurani sehingga mampu menyakiti orang lain. Untuk menghindarkan anak dari perkembangan sifat dan sikap yang tanpa nurani dan tanpa sopan santun maka salah satunya adalah dengan penanaman nilai-nilai budi pekerti tentang etika sedini mungkin pada anak.
Budi pekerti merupakan sebuah ajaran pembentukan karakter, atau watak terhadap sifat baik dan buruk, budi pekerti diajarkan karena berkaitan dengan tingkah laku, aturan dan adat istiadat. Sedangkan etika adalah pengetahuan tentang kesusilaan. Kesusilaan berbentuk norma-norma yang berisi larangan-larangan atau suruhan-suruhan untuk berbuat sesuatu. Dengan demikian dalam etika akan didapati ajaran tentang perbuatan yang baik dan buruk. Perbuatan yang baik itulah supaya dilaksanakan dan perbuatan buruk itu dihindari.
Melihat kenyataan seperti itu, sangat diperlukan adanya pendidikan dan penanaman nilai-nilai budi pekerti berupa etika pada anak sejak dini. Penanaman etika ini dapat lakukan dengan mengajarkan sesuatu yang baik mulai dari masa kecil melalui latihan-latihan, misalnya cara berpakaian, cara berbicara, cara menyapa dan menghormati orang lain, cara bersikap menghadapi tamu, cara makan dan minum, cara masuk dan keluar rumah. Disamping itu pemberian pemahaman pada anak tentang hal yang boleh atau tidak boleh dilakukan, pemahaman tentang perbuatan yang baik dan perbuatan buruk, pemahaman tentang sopan santun, dan norma-norma yang berlaku. Hal ini dilakukan agar anak dapat membedakan baik dan buruk serta akan dapat membantu menbentuk watak anak menjadi pribadi yang baik. Selain memberikan pemahaman, dapat juga dilakukan dengan menunjukan dan mengajak anak agar anak terbiasa berprilaku sesuai dengan etika yang berlaku.
Cara yang dapat dilakukan orang tua dalam menyampaikan penanaman budi pekerti pada anak, dapat melalui lagu atau nyanyian, dapat melalui cerita atau dongeng yang mengisahkan tentang perilaku baik dan buruk, dapat melalui nasehat-nasehat orang tua pada anaknya, pendidikan di sekolah dan sebagainya. Dengan dilakukanya penanaman nilai-nilai budi pekerti seperti tersebut diatas diharapkan generasi muda terutama anak-anak akan terhindar dari pengaruh-pengaruh globalisasi dan gaya hidup yang bersifat negatif serta anak memiliki sikap dan sifat yang mencerminkan budi pekerti yang luhur